Kok bisa sih, harganya semahal itu untuk satu lembar kertas saja? Coba deh kita kupas dulu, strategi marketing dan plan apa saja yang dilakukan agency Korea, hingga selembar kertas dihargai dengan belasan juta.
Strategi Marketing K-Pop
Strategi Promosi: Intensnya Upaya Promosi sebuah grup K-Pop
Selain visual dan bakat dari seorang Idol K-Pop, dibalik itu semua pasti ada otak agency dengan tim kreatifnya yang berperan untuk membranding artist mereka agar terkenal dan mendapatkan banyak fans. Contohnya seperti BTS, Hybe membentuk BTS dengan konsep yang unik.
Pada saat BTS baru debut, mereka berani keluar dari zona nyaman dengan melakukan promosi ke luar negeri, salah satunya dengan mengadakan konser gratis di LA dalam acara American Hustle Life. Berangkat ke LA, pastinya nggak murah, banyak biaya yang harus dikeluarkan, hal ini tidak akan bisa dilakukan BTS, kalau tidak ada agency.
Nggak cuman bikin konser gratis saja, bahkan dalam pembuatan MV yang berjudul ‘Mic Drop’, BTS berkolaborasi dengan Steve Aoki, DJ kenamaan asal Jepang. Di dalam MV tersebut, ada adegan RM yang berjalan melewati beberapa mobil sport megah yang terbakar. Banyak fans di media sosial menduga bahwa itu hasil dari CGI, tapi ternyata, mobil sport tersebut beneran dibakar.
Selain pembuatan MV dan berbagai kegiatan promosi baik secara offline atau digital, agency juga harus mengeluarkan uang untuk fashion dan visual. Idol Korea dituntut terlihat good looking untuk menarik perhatian pasar. Bahkan mereka rela mengeluarkan uang triliunan rupiah untuk operasi plastik agar visual talent-nya sesuai dengan standar kecantikan Korea.
Nah, di sini agensi juga pasti mikir, gimana ya caranya biar sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui? Alias sekali produksi bisa menjual lebih dari satu jenis produk. Jelas, sih, dengan modal besar yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi sebuah grup yang sudah disebutin sebelumnya, mereka harus membuat revenue stream yang lebih banyak agar, paling tidak, bisa balik modal.
Revenue Stream andalan agensi, Merchandise Sebagai Alternatif Strategi Marketing!
Merchandise K-Pop sudah diterapkan dari jaman K-Pop generasi 2 dan terbukti laris di pasaran. Agensi semakin gencar dan kreatif dalam memanfaatkan merchandise dalam pemasaran.
Contohnya, Hybe menciptakan karakter kartun BTS yaitu BT21 yang dirupakan dalam bentuk boneka, baju, chat sticker di platform LINE, dan lain-lain. Penerapan kampanye BT21 yang luas mulai dari yang gratis maupun berbayar, sangat sukses dan banyak sekali digunakan, oleh penggemar maupun masyarakat umum.
Di samping itu, banyak sekali brand ternama yang menggandeng BT21. Contohnya seperti Uniqlo, McDonald’s, PT Multi Medika International, dan masih banyak lagi. Inilah awal mula merchandise K-Pop menjadi pasar yang bagus di Korea. Semenjak saat itu, banyak sekali idol K-Pop lainnya, ikut membuat karakter kartun seperti BTS.
Marchandise yang digandrungi banyak K-Popers adalah photocard. Hal yang bikin menarik adalah, setiap photocard mempunyai konsep yang berbeda. Contohnya seperti memakai aksesoris topi, cat ear, pita, dan masih banyak lagi.
Harga photocard sebenarnya relatif murah, karena dengan hanya membeli album K-Pop, penggemar sudah mendapatkan photocard di dalamnya. Tapi semenjak BTS meluncurkan album ‘Love Yourself:Her’ popularitas BTS semakin tinggi. Kepopularitasan mereka menjadi faktor utama harga photocard mereka semakin mahal.
Jika di era K-Pop generasi 2, album dan photocard para idol yang baru didebutkan tidak terlalu laris di pasaran sehingga harganya cukup murah, tapi tidak berlaku untuk BTS. Pasca debutnya, banyak sekali penggemar yang mencari photocard lama BTS waktu rookie, saat BTS belum terkenal. Karena barang yang sudah lama dan menjadi langka, lalu dicari banyak orang. Hal ini menjadi kesempatan bagi para kolektor, untuk menjual photocard dengan harga tinggi, bahkan mencapai belasan juta.
Nah pasti penasaran kan, gimana ceritanya selembar kertas bisa ditingkatkan nilainya? Kan produksinya pasti cuma segitu-gitu aja, tapi kenapa harganya bisa beda-beda? Yuk coba ikutin breakdown kita di bawah, apa saja langkah selanjutnya yang dilalui agensi mereka hingga selembar kertas ini bisa dihargai belasan juta.
Menggunakan Strategi Marketing ‘Bonding’ Antara Idol dan Fans Melalui Aplikasi Live Streaming
Vlive adalah layanan siaran video digital langsung asal Korea Selatan yang memungkinkan selebritas yang berasal dari negara tersebut untuk menyiarkan video secara realtime di internet dan mengobrol langsung dengan penggemar. Berdasarkan informasi terkini, Vlive telah diakuisisi oleh Hybe dan menjadi satu dengan aplikasi Weverse.
Dengan adanya aplikasi live streaming ini, hubungan penggemar dan idol semakin erat. Penggemar bisa berkomunikasi dengan idolanya lewat live streaming, saling membalas pesan melalui postingan. Penggemar juga bisa mengobrol dengan idolanya jika idola tersebut membuka sesi percakapan. Hal ini, membuat bonding antara penggemar dan idolanya semakin erat, terlepas dari percakapan yang hanya dilakukan di media digital online. Bahkan masih ada banyak penggemar yang tetap merasa terhibur hanya dari menonton konten rekaman ulang variety show atau live streaming dari idolanya.
Hubungan erat yang tercipta antara penggemar dengan idolanya ini membuat penggemar merasa nyaman dan aman dengan idolanya. Tercipta, suatu kepercayaan, dan tidak hanya sekedar mengagumi, tapi penggemar juga merasakan cinta dan kasih sayang dengan idolanya. Hal inilah, yang membuat penggemar rela menggelontorkan uangnya demi membeli produk-produk dari idolanya, mulai dari membeli album, menonton konser, hingga membeli merchandise K-Pop terutama photocard dengan harga jutaan rupiah.
Menggunakan Konsep Unik Ketika Comeback
Menjadi idol Korea tidaklah mudah. Sebagai idol group yang sudah memiliki banyak penggemar, mereka harus rajin-rajin mengeluarkan comeback. Comeback merupakan suatu tahapan penting dalam industri musik, terutama di kalangan grup musik, di mana mereka meluncurkan perilisan album terbaru sebagai bagian dari plan strategi pemasaran dan promosi.
Baca juga: Jurus Jitu Branding Ala K-Pop untuk Bisnis Anda
Selama proses comeback ini, grup musik tersebut akan tampil dengan segar dan berbeda dari penampilan sebelumnya, menciptakan kejutan dan antusiasme di antara penggemar mereka. Tidak hanya menawarkan musik baru, comeback juga berfungsi sebagai momentum penting untuk menghadirkan konsep dan gaya visual yang baru, yang sering kali mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan seni dari grup tersebut sejak perilisan terakhir mereka.


Sumber: twitter.com
Adalah wajib bagi idol group untuk mempunyai konsep yang unik dan menarik. Hal ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak audiens, dan mendapat penggemar baru. Baru-baru ini idol group dari Hybe yaitu New Jeans, melakukan comeback yang berjudul ‘Get Up’ dengan menggunakan konsep kartun, dan berkolaborasi dengan The Powerpuff Girls. Ini merupakan strategi marketing dan promosi yang bagus, dengan menggandeng tokoh kartun, New Jeans, berhasil menarik perhatian pasar di media sosial, karena konsepnya yang unik dan fresh.
Jika, konsep comeback suatu idol berhasil menarik perhatian banyak pasar, views MV dan stream lagu di berbagai platform musik digital serta penjualan album juga meningkat. Semakin banyak yang dicapai, maka semakin terkenal. Jika sudah terkenal, nilai jual suatu grup idol juga semakin tinggi di pasaran.
Strategi Marketing Album Yang Unik Bukan Jual CD, Tapi Jual Merchandise
Menariknya, perilisan album di Korea sangatlah unik. Setiap album yang dikeluarkan, tidak hanya dalam bentuk CD, tapi juga photobook, sticker, poster, photocard, dan masih banyak lagi. Dalam penjualan album ini, agensi juga memperluas jangkauannya. Agensi melakukan kolaborasi dengan beberapa web store Korea, seperti Wiithmuu, Ktown4u, dan masih banyak lagi.

Sumber: twitter.com
Seperti halnya baru-baru ini, idol group jebolan survival show Korea Boys Planet, yaitu Zerobaseone, melakukan debut. Zerobaseone merilis mini album yang berjudul ‘Youth In The Shade’ menariknya penjualan mini album ini sukses di pasaran dan memecahkan rekor sebagai penjualan mini album debut tertinggi.
Berikut detail mini album Zerobasone ‘Youth In The Shade’
Wow padahal baru rookie atau idol entry level, kok mereka bisa memecahkan rekor penjualan ya? Terlepas dari mereka yang sudah terkenal sejak sebelum debut, ternyata ada strategi marketing menarik yang ada dibaliknya. Agensi melakukan kolaborasi dengan web store Korea, China dan Jepang, untuk penjualan album secara digital.
Jika, penggemar melakukan Pre Order melalui web store, penggemar akan mendapatkan Pre Order Benefit (POB) berupa photocard. Selain photocard di dalam album, penggemar juga mendapatkan photocard dari POB tersebut. Konsep photocard POB di setiap web store berbeda-beda, ada foto idol yang menggunakan topi, cat ear, memakai pita, dan masih banyak lagi.
Bukan cuma visual yang cakep, dengan adanya konsep photocard dari POB tersebut, bikin penggemar semakin tergiur untuk membeli album idolanya. Bahkan penggemar rela membeli album hingga ratusan pcs, dari berbagai platform web store, demi mendapatkan berbagai photocard idolanya. Hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat penjualan album Zerobaseone semakin tinggi dan laris.
Karena kepopuleran dan penjualan album yang semakin tinggi. Harga photocard Zerobaseone juga semakin tinggi di pasaran. Biasanya rate harga photocard idol group rookie yang belum terkenal kurang lebih Rp 20.000 hingga Rp. 500.000, sedangkan rate harga photocard Zerobaseone, mulai dari Rp.50.000 hingga Rp. 5JT.
Photocard K-Pop Termahal Seharga Rp 12JT
Kim Taehyung, yang dikenal sebagai V dari BTS, saat ini merupakan salah satu idola K-Pop yang memiliki nilai jual tertinggi. Sebuah foto dari acara Muster fan meeting pertamanya dijual dengan harga mencapai 839 dolar AS atau sekitar Rp 12,4 juta.

Sumber: twitter.com
Faktor yang membuat photocard Taehyung bisa mencapai 12JT rupiah adalah, popularitas BTS yang sudah mendunia, dan Taehyung merupakan anggota BTS yang mempunyai followers terbanyak di Instagram. Selain itu, photocard Taehyung yang diambil dari acara Muster fan meeting terhitung langka. Semakin langka photocard dan semakin terkenal idol-nya, maka harganya juga menjadi semakin mahal di pasaran karena menjadi buruan.
Ya, nggak heran sih, kalau banyak penggemar yang rela membuang uang, demi membeli kertas seharga 12JT rupiah. Selain visual mereka yang cakep, strategi marketing dan promosi yang digunakan oleh agency Korea juga masif dan agresif. Dengan membuat bonding antara penggemar dan idolanya melalui berbagai konten live streaming dan vlog, serta konsep comeback dan album yang unik, penggemar yang selalu ‘dimanjakan’ ini akan menjadi royal dan rela menggelontorkan uangnya demi sang idola. Manusia akan sangat royal terhadap sesama manusia saat mereka sudah merasa nyaman dan mempunyai kepercayaan dan hubungan erat.
Jadi kesimpulannya, banyak banget hal dari Strategi Marketing K-Pop ini yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan bisnis kamu. Mulai dari menjangkau audiens sebanyak-banyaknya dengan aktif di berbagai media, membangun hubungan erat dengan cara membuat konten yang ‘relate’ dan menyentuh titik sensitif audiens, serta manjakan mereka dengan konten berkonsep unik dan menarik yang bisa menonjolkan produk kamu. Jangan lupa juga, untuk menerapkan taktik-taktik penjualan terbaik, agar audiens yang sudah kamu kumpulkan berlomba membeli produk kamu!
Ada yang sudah pernah pakai strategi marketing K-Pop nggak? yuk ceritain perjalanan bisnismu, mari kita diskusi!